Kamu = Dia
Namaku Tara. Murid kelas 3 SMP yang menekuni dunia basket. Tak terasa 3 tahun sudah aku bersekolah di SMP dan 3 tahun sudah aku aktif dengan dunia basketku. Acara perpisahan team basket pun dilaksanakan di kota Bandung. Tragedi yang cukup mencekam terjadi padaku, dan ku temui sesosok pahlawan dari tragedi itu yang kemudian merubah kehidupan cintaku.
Lulus dari SMP, aku memutuskan melanjutkan sekolah ke sebuah SMA swasta bergengsi, satu sekolah dengan sosok penyelamatku. Seperti remaja pada umumnya yang sedang puber, aku pun mengalami hal itu, dan cintaku jatuh pada sosok penyelamatku, Kak Andra, tapi sayang, ternyata aku tak penah behasil merebut hati Kak Andra. Hanya saja sosok Kak Bram, sahabat Kak Andra yang jatuh hati padaku.
Tak pernah kubayangkan, penolakan cintaku pada Kak Bram membuat semua memburuk. Kak Andra yang dahulu bersikap cuek padaku pun sekarang malah membenci dan tak pernah mau berurusan lagi denganku, membuat aku semakin terluka dengan cinta. Tak cukup sampai di situ perderitaanku, bukan hanya tak mau berbicara denganku, sekarang Kak Andra benar-benar meninggalkanku dengan terbang ke negara lain.
Hampir empat tahun sudah aku kehilangan sosok Kak Andra dalam hidupku, dan selama itu pula aku tak bisa mengetahui apa arti cinta sejati, karena aku memang mengubur cinta itu dalam-dalam. Bahkan, basket yang sudah ku anggap bagian dari hidupku pun rela ku lepas demi melupakan sosok Kak Andra, walau nyatanya hal itu tak pernah terjadi.
Silih berganti laki-laki datang ke kehidupanku, tapi semua berujung dengan aksi penolakanku. Mungkin semua bertanya apa yang membuat gadis sepertiku hidup tanpa cinta sang kekasih? Sahabatku, Ririn tak pernah bisa mengerti jalan pikiranku, karena memang tak banyak yang tahu alasanku.
Tiba-tiba, sosok laki-laki penuh perhatian hadir di kehidupanku, awalnya ia memang tak pernah menarik di hatiku. Sepupu Ririn yang bernama Kak Ryan itu malah terkesan tak sopan di depanku. Semua memang butuh waktu, Kak Ryan yang dulu terkenal playboy ternyata juga mulai merayuku, bahkan kali ini aku bisa terima segala macam rayuan gombal tersebut. Aku jatuh hati pada Kak Ryan bukan sepenuhnya aku berhasil melupakan sosok Kak Andra, melainkan aku merasakan hadir Kak Andra pada sosok Kak Ryan. Kak Andra memang terkenal cuek, berbeda dengan Kak Ryan, laki-laki yang memiliki sejuta ide romantis untuk sang pujaan.
Sikap dan penampilan Kak Ryan memang berbeda 180 derajat dengan Kak Andra, tapi kalau jodoh sudah di tentukan sang Pencipta hal mustahil bisa menjadi mungkin. Itulah yang sekarang terjadi, sebenarnya tak ada Kak Ryan dan tak ada juga Kak Andra yang ada adalah Ryandra, sosok orang yang sama, sosok orang yang bisa membuatku jatuh ke pelukannya.
Aku pantas marah pada Kak Andra, tapi itu semua tak bisa berlangsung lama, karena rasa rinduku padanya menutup semua kemarahan itu. Kak Andra ternyata juga sayang padaku, hanya persahabatannya dengan Kak Bram lah yang membuatnya meghindari ku. Tapi semua telah berlalu. Cinta pertama ku telah kembali. Hingga akhirnya bisa ku dapati cinta sejati itu.
Kamis, 05 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar