Selasa, 18 Agustus 2009

Anak, Orang Tua, dan Aktivitas

" Keluar mulu, udah di rumah aja!"
Kata itu mungkin sering meluncur dari bibir beberapa orang tua yang memiliki anak dengan segudang aktivitas di luar rumah. Tapi apakah orang tua menyadari bahwa segala rutinitas sang anak di luar rumah adalah caranya untuk mengubur rasa jenuhnya dengan sikap sang orang tua di rumah. Orang tua merasa selalu paham dengan sosok sang anak, anak yang mereka besarkan bertahun-tahun, hingga mereka rasa mereka tagu ap ayang di butuhkan sang anak.
Padahal, anak merasa tersingkir dari rumah karena orang tuapun sibuk dengan rutinitas mereka. Para pekerja kantor yang meningalkan rumah sejak pagi dan pulang ke rumah larut malam tak akan pernah tahu perkembangan sang anak, tak terkecuali dengan para orang tua yang menjadi wiraswasta di rumah. Mungkin mereka memang berada di rumah, tahu jam berapa anak pulang ke rumah, tahu jam berapa anak mau les, dan tahu juga kapan sang anak akan pergi lagi. Tapi mereka sendiri tetap sibuk dengan aktivitas lain, dan tak bisa memantau anak secara langsung. Terlebih lagi, saat orang tua merasa lelah dengan aktivitas mereka, lontaran kata kasar akan sering meluncur dari mulut sang orang tua atas kesalahan kecil atau teguran sang buat hati, hal ini membuat sang anak semakin berpikir tak ada artinya mereka di rumah.
Inilah yang membuat anak sadar, dirinya bukan prioritas utama di rumah, maka dari itu anak mencari kesibukan lain di luar rumah. Hal ini dilakukan karena di luar sana anak merasa di butuhkan, dan di luar sanalah anak bebas berekspresi dengan dunia yang ia ciptakan bersama orang lain. Terkadang, anakpun merasa dirinya mendapat orang tua baru, para pelatih, pembina, dan pembimbing yang dirasa bisa lebih mengerti diri sang anak.
Anak memang bukan barang, oleh karena itu satu hari dalam seminggu atau mungkin cukup dengan satu hari dalam sebulan ajaklah anak berekreasi keluar rumah bersama, karena satu hari itu tak akan pernah dapat menganggu aktivitas bisnis sang orang tua. Malah dari satu hari itulah mungkin sang anak bisa sedikit mengurangi rutinitasnya di luar rumah, karena sang anak pun sadar ada orang tua yang juga ingin diberi peluk dan cium dari sang buah hati.

Senin, 17 Agustus 2009

Selasa, 11 Agustus 2009

LDKS ...... Muantap...

Waaahhh...
Gue ikut LDKS nih ceritanya... RAgu-ragu juga ikut apa nggak ya..
Py kemarin kata q'azis kalau ga ada perwakilan eskul, eskulnya bakalan ga diurusin OSIS. Masih sempat bimbang nih, walau pengen ikut, py niat ga niat gitu deh.
Sampai akhirnya....
Jreeng....jreeeng...
Gue ikut juga tuh LDKS dan gue jadi perwakilan eskul PRAMUKA.
Persiapan LDKS...
SUmpah dah RIBEEETTT..
Tapi gue nyantai sih. Orang kebagian kelompok biru. Warna favorit gue.
H-1 sebelum LDKS nih baru sibuk-sibuk semuanya. Kita bikin nametag ( Duh, mana pake photo bocah lagi ) sama bendera
Oh iya nih angota kelompok gue.
1. Faiz ( Capsis, Danrek )
2. Nasthasa ( Capsis, Wadanrek )
3. Larasayu ( Capsis ) <>
4. Nadengga ( PE Srikandi )
5. Hafiz ( PE Radio )
6. Wastu ( PE Basket )
7. Ahmad Sofyan( PK XB )

Hari 1 LDKS
- Wah, gue sibuk nyari ojek nih. Untung ada, gue kan anti banget telat. Jadi gue harus nyanpe di sekolah benar-benar tepat waktu jam 6 on time. Tapi nyatanya, emang orang INDONESIA, tetap aja acara baru di buka jam setengah 7 lewat gitu.
Acara di buka oleh Kak Imad, salah satu anggota OSIS 89. Pembukaan nggak berlangsung lama, yang jelas bu Hartini ngasih wejang-wejangan dan bu Warinih ngajarin kita yel-yel gitu.
Wah, tiba-tiba aja timbul ketegangan nih ceritanya. Di sekolah kita yang notabenenya emang berada di KOPASSUS kedatangan orang kopassus...
Gue nyantai aja nggak kayak yang lain nih heboh gitu.
Pokoknya intinya orang kopassus itu ngasih tahu apa yang harus kita lakukan dan nggak kita bolehin saat LDKS nanti ( Yang jelas lebih banyak yang nggak bolehnya )
Satu per satu dari tiap kelompok di absen gitu dan kami keluar membawa semua perlengkapan. kami di barisin nih, dan barang-barang kami di suruh masuk ke dalam tronton, dan kami semua harus jalan kaki ke GROUP 3 KOPASSUS
AAAh, nggak juah ini. jadi nyantai. Cuma tegang aja, abies mereka bilang bakalan ada kejutan yang bakalan menghampiri kami